Jepang Juara Piala Dunia Wanita 2011

1 min read
Timnas piala dunia wanita jepang 2011


Tim nasional sepak bola wanita Jepang menorehkan sejarah untuk pertama kalinya menjadi juara Piala Dunia Wanita 2011 setelah di final menaklukkan Amerika Serikat.

Jepang meraih trofi juara setelah menang melalui drama adu penalti dengan skor 3-1 dalam laga yang digelar di Commerzbank-Arena, Frankfurt, Jerman, Senin dini hari, 17 Juli 2011. Adu penalti dilakukan setelah pertandingan berakhir dengan kedudukan imbang 2-2.

Gol pertama Amerika Serikat, yang pernah menjadi juara dunia pada 1991 dan 1999, dicetak oleh Alex Morgan pada menit 69. Jepang kemudian menyamakannya di menit ke-81 melalui Aya Miyama.

Hingga pertandingan babak kedua berakhir, skor masih 1-1. Di babak perpanjangan waktu 2 x 15 menit, timnas Amerika Serikat berhasil mengungguli Jepang melalui gol Abby Wambach di menit 104.

Kemenangan tim Abang Sam yang sudah di depan mata menjadi buyar setelah Homare Sawa menyamakan kedudukan. Laga kemudian dilanjutkan dengan adu penalti.

Dalam drama adu penalti, 3 eksekutor tim Amerika Serikat--Box, Lloyd, dan Heath--gagal memanfaatkan kesempatan emas. Hanya Wambach yang berhasil menjebol jala Jepang.

Berbeda dengan Amerika Serikat, dari 4 penembak jitu Jepang, hanya satu eksekutor yang gagal, yaitu Sakaguchi. Tiga algojo yang berhasil mengeksekusi masing-masing Miyama, Sakaguchi, dan Kumagai.

"Sebelum kami pergi ke pertandingan ini kami mendengar komentar-komentar tentang situasi di Jepang melalui televisi," kata pelatih Jepang Norio Sasaki.

"Kami ingin menggunakan kesempatan ini untuk mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga Jepang yang telah memberi dukungan ke kami."

Seorang pemain bintang tim Amerika Serikat yang pada pertandingan ini gagal mencetak gol saat tendangan penalti, Carli Lloyd, mengaku tak kecewa timnya harus gagal. Sebaliknya dia malah mengaku bangga atas kesuksesan tim lawan.

"Jika negara lain mengincar kemenangan di ajang ini, saya benar-benar senang dan bangga kepada Jepang atas kemenangannya," kata Lloyd. "Jauh di lubuk hati, saya benar-benar berpikir bahwa kemenangan itu memang untuk menang."
Posting Komentar
Search
Menu
Theme
Share